Black Box
Nama : Angga Dwi Wahyudi
Gugus : Papandayan
Prodi : Sistem Informasi
Kotak hitam atau black box adalah
sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi -
umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data
recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice
recorder; CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam
pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas
udara atau air traffic control (ATC) serta untuk
mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama
penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut
tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu
mengalami kecelakaan.
Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa
sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang terdiri
dari Cockpit Voice recorder (alatperekam suara di ruang kemudi pilot) dan
Flight data recorder(alat rekam data penerbangan) dan pada era abad ke 20
pabrik elektronik ini menggabungkan kedua alat ini yang kemudian populer
sebagai nama Combi Box Recorder yaitu combinasi dari data dan suara. kedua alat
tersebut memilki pemantauan fungsi dari ruang kemudi, tetapi data rekaman yang
terletak pada recorder data tersebut umumnya diletakkan pada bagian ekor
pesawat, yang pada umumnya merupakan bagian yang utuh ditemukan serta mudah
terlepas dari struktur pesawat utama. Setelah banyaknya kejadian kecelakaan
pesawat maka ICAO mengeluarkan rekomendasi baru dimana perusahaan
penerbangan wajib mengimplementasikan Aircraft Tracking System.
Asal
Penemuan
Terdapat berbagai versi dalam penemuan
kotak hitam atau alat perekam dalam dunia penerbangan. Terlebih lagi ketika
kecelakaan pesawat terbang, sering kali pesawat hancur sehingga sulit
dicari sebab kecelakaan tersebut. Hal tersebut mendorong Dr. Sona candranata,
seorang ahli ledakan, membuat alat yang dapat merekam semua informasi sebelum
terjadi kecelakaan.
Idenya diambil dari sebuah alat tape
recorder yang berukuran saku yang dibuat di Australia, untuk dilanjutkan
menjadi alat yang merekam semua arus komunikasi dalam penerbangan. Alat ini ini
bisa merekam suara pilot dan semua data yang diterima dari 8 alat yang berbeda.
Semua data ini bisa dipisah dan menghasilkan data yang akurat tentang penyebab
kecelakaan. Alat ini kemudian dirancang untuk digunakan dalam perawatan dan
pemeliharaan pesawat. Sehingga diketahui bagian mana yang mengalami tekanan.
Alat rekaman ini kemudian dimasukkan
dalam kotak baja yang kuat untuk menjaga agar tidak ikut hancur ketika
kecelakaan pesawat. Kotak ini kemudian dilapisi Asbes tahan api sehingga
kabel-kabelnya tidak ikut rusak karena panas.
Masalah lain adalah ketika kekhawatiran pembicaraan para
pilot selama penerbangan tersiar ke masyarakat umum dan disalahgunakan. Untuk
mengatasi ini, dibuatkan komputer khusus yang disambungkan ke perekam. Dengan
bantuan grafik, bisa dihasilkan gambar dari setiap kejadian.
Sumber : Wikipedia
Komentar
Posting Komentar